Annyeong~
Wah udah lama banget ga nulis review tentang novel (akibat
lupa email dan password tumblr dan wordpress) *sigh terus baca di facebook ada
lomba My Best of Haru. Kalo boleh aku pengen review semua novel terbitan Haru,
soalnya sangat direkomendasi buat para pencinta novel. Novel-novelnya tidak
hanya ditulis oleh orang indonesia loh, banyak novel terjemahan korea dan
jepang yang ga kalah seru.
Oke, saatnya review 3 buku favorit:
Buku pertama : Her Sunny Side
Buku ini..
Hmm.. Speechless banget pas tau endingnya. Aku itu tipe orang yang penasaran.
Ga bakal bisa tidur kalo belum tau ending dari sebuah cerita entah drama atau
novel. Aku inget beli novelnya tanggal 15 April 2013 siang, sama mama aku di
Gramedia (superrr). Setelah bayar di kasir aku langsung baca, saking penasaran
sama novelnya Koshigaya Osamu sensei.
Bab 1, Bab
2, Bab 3... Aku makin penasaran sama endingnya. Koshigaya Osamu sensei jago
banget dalam mendeskripsikan semua tokoh di sini. Watarai Mao yang dulu
dipanggil ‘si bodoh’ berubah menjadi wanita karier yang cantik jelita.
Sementara Okuda Kosuke, pria yang dibuat terheran-heran oleh perubahan teman
masa kecilnya, cinta pertamanya.
Sewaktu aku
baca sinopsis di cover belakang buku ini ada kalimat “Selalu ada kegetiran yang
mengiringi sebuah kebahagiaan saat kita menyukai seseorang”, aku langsung
berpikiran yang engga-engga. Jangan-jangan salah satu dari mereka meninggal,
jangan-jangan mereka saudara, jangan-jangan salah satu dari mereka memutuskan
hubungan karena ingin debut sebagai idol (apa sih).
Pas
mendekati ending, aku baru nyadar kalo selama ini Mao itu siapa. Buku ini aku rekomendasikan sama sahabat aku
yang suka baca novel juga. Setelah dia selesai baca buku ini, line aku penuh
sama komentar dia yang shock sama ending novel yang dalam bahasa jepang
berjudul Hidamari no Kanojo ini. Buku ini juga sangat direkomendasikan buat
pembaca yang ga suka ending yang ‘lurus’. Buku ini sudah dijadikan film loh.
Buat fansnya Matsumoto Jun dan Ueno Juri, terutama yang penasaran gimana jalan
filmnya, mari kita berdoa agar ada ditributor film baik hati yang memboyong
film ini ke bioskop di Indonesia.
Dari segi
cover dan layout menurut aku sudah bagus. Covernya sederhana, tapi sudah bisa
menggambarkan inti cerita. Menggambarkan kecerahan sinar matahari, namun tetap
ada unsur ‘sedih’ dan ‘sepi’ di situ. Terjemahannya juga oke banget. Ga kaku
dan mudah dimengerti.
Buku ke dua : So, I married the Anti-fan
Novel yang
satu ini kayaknya buku wajib buat fangirl di seluruh penjuru dunia. Sebagai
kpopers yang sudah mumpuni (istilah aneh), dari jaman super junior pake jeans
gombrong sampai muncul exo pake celana getar, novel ini seperti mengungkap sisi
lain idol di Korea. Idol juga manusia. Kira-kira gitu deh intinya.
Berkisah
tentang Hu Joon, seorang idol korea dan Geun Yong yang ikut acara reality show
karena sebuah kecelakaan. Hu Joon yang terlihat sempurna di depan fansnya
ternyata mempunya beberada sisi yang berbeda. Sisi yang tidak nampak di
televisi ataupun kamera. Geun Yong yang awalnya berjanji akan mengungkap semua
sisi gelap Hu Joon tiba-tiba mulai berubah pikiran. Ternyata Hu Joon tidak
seburuk yang ia pikirkan. Ia bahkan mulai jatuh dalam pesona Hu Joon.
Seperti
cerita drama romantis korea lainnya, novel ini juga dibumbui oleh
kejadian-kejadian yang mengundang tawa. Misalnya saat Geun Yong mencoba
mengemudikan van, padahal ia sama sekali tidak bisa menyetir. Kebayang dong
hebohnya kayak gimana.
Sempat
tersiar kabar kalau novel ini mau diangkat menjadi drama korea. Aku dan seorang
teman bahkan sudah berandai-andai seandainya Hu Joon diperankan oleh Jaejoong
oppa pasti sangat menarik.
Semua orang
pasti ingin happy ending. Begitu juga dengan novel ini, semua happy ending.
Walaupun ending yang dapat ditebak (karena tipe drama korea kebanyakan seperti
ini), perjalanan Hu Joon dan Geun Yong untuk mengenal satu sama lain sangat
menarik. Buat yang suka fanwar dan anti fan idol tertentu, hati-hati aja.
Mungkin sebenarnya kamu hanya tidak bisa melihat sisi positif idol itu. Mungkin
setelah kamu tau, kamu akan berakhir seperti Geun Yong.
Waktu aku
beli, cover So, I married the Anti fan ini masih yang lama. Cover yang baru sekarang
lebih lucu. Makin ciamik deh novel ini. Kim Eun Jeong seosengnim jago banget
menggambarkan karakter Ho Joon dan Geun Yong. Konfliknya juga seakan nyata,
seperti konflik yang benar terjadi pada idol korea. Terjemahannya bagus, kalo
pembaca novel dari kalangan kpopers ga asing kok sama istilah netizen, dan
sebagainya.
Novel ketiga : Oppa & I seri pertama
Novel yang
satu ini karya anak bangsa, Orizuka dan Lia Indra Andriana. Aku baru tau novel
ini sebenernya dulu sempet jadi novel online di koreanupdates.com sampe aku
baca tulisan di cover depan dan nanya ke temen aku. Karena penyakit penasaran
aku langsung kambuh, aku langsung beli novel ini. FYI, ini novel dari penerbit
haru yang pertama kali aku beli.
Cerita
tentang kehidupan si kembar beda gender, Jae In dan Jae Kwon. Ceritanya beda dengan
cerita anak kembar yang lain, karena ini kembar beda gender (cewek-cowok).
Sempet geregetan sama sikap dinginnya Jae In. Sampe aku tau alasan dia berubah
dingin begitu. Ceritanya ga melulu soal cinta lawan jenis, cinta keluarga juga
ikut serta mewarnai cerita Jae In dan Jae Kwon ini.
Karakter
favorit aku, Seung Won. Hahaha tetep ya, buat aku cowo seganteng apa pun
bakalan kalah sama cowo humoris dan perhatian. Tapi dalam imajinasi aku Seung
Won ganteng juga kok.
Kalau boleh jujur,
sebenarnya aku lebih seneng novelnya memakai bahasa Indonesia, tapi ga apa-apa
juga sih. Buat menambah vocab bahasa korea. Secara keseluruhan aku suka sama
gaya penulisan dari Orizuka dan Lia. Sangat menghibur dan sukses bikin
nangis-nangis bombay jugakk. Apalagi novel ini dibuat series nya, jadi para
pembaca tambah penasaran dan diajak untuk menebak endingnya.
Covernya
lucu bangettt. Sebelum tau jalan cerita novelnya aku mikir apakah ini cerita
tentang gadis SMU yang suka sama kakak kelasnya. Ddeng! Tenyata pas baca novel
secara keseluruhan aku salah. Di tiap chapter juga ada ilustrasi yang ga kalah
lucu dan unik. Angelina eonni daebak~~
Harapan aku semoga Penerbit Haru lebih banyak mencetak
novel-novel yang berkualitas. Menerjemahkan novel luar. Menerbitkan novel karya
anak bangsa yang ga kalah bagus. Oh ya, kalau bisa genre novelnya juga harus
lebih bervariasi. Kalo genre romantic comedy biasa mungkin ada Romantic horror
(hehehe.. kalau ada). Semoga penerbit Haru bisa memberikan yang terbaik lagi
dan lebih bagus lagi buat penggemar novel di Indonesia. Happy #Haru3rd.